Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Eva Hapsari dan
Annisa, membuat briket serbuk gergaji sebagai bahan bakar alternatif pengganti
minyak tanah dan gas.
“Penggunaan serbuk gergaji sebagai bahan dasar briket
diambil karena di dalam kayu terdapat rantai karbon yang sangat berperan dalam
proses pembakaran,” kata Eva Hapsari di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, serbuk gergaji yang diambil dalam penelitian
itu berasal dari limbah industri kayu yang dibuang begitu saja tanpa ada
pengolahan limbah secara optimal, sehingga limbah tersebut bisa didaur ulang
dan dimanfaatkan kembali.
“Pembuatan briket serbuk gergaji dari kayu jati itu
menggunakan metode yang sangat sederhana karena bahan-bahan yang digunakan
mudah dijangkau dan didapat oleh masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, prosesnya dimulai dari mencampurkan air dan
tepung kanji dengan perbandingan 1:9, kemudian direbus hingga mendidih. Setelah
itu, serbuk gergaji dicampurkan ke dalam adonan lem kanji dan diaduk hingga
merata.
Selanjutnya, menyiapkan potongan bambu berukuran 10
sentimeter untuk cetakan adonan yang telah dibuat dan menunggu serbuk gergaji
hingga kering. Kemudian, cetakan dilepas dan dikeringkan kembali, dan siap
untuk disajikan.
“Perbandingan 1:9 itu penting diperhatikan untuk mendapatkan
hasil yang optimal dari segi kepekatan,” katanya.
Menurut dia, untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal
menggunakan tiga variabel, yakni briket serbuk gergaji, briket serbuk gergaji
yang dilumasi oli, dan briket serbuk gergaji yang dilumasi minyak goreng.
Ketiganya dipanaskan dan dibakar layaknya penggunaan arang.
Pencampuran briket dengan oli dan minyak goreng akan memperbesar pori-pori
sehingga akan memudahkan udara masuk ke dalam briket yang mengakibatkan
cepatnya reaksi oksidasi (pembakaran).
“Terbukti bahwa briket serbuk gergaji lebih cepat menyala
kurang lebih 20 menit dan tahan lama. Hal itu disebabkan rantai karbon dan
Massa Relatif (MR) oli lebih pendek dari pada minyak goreng sehingga penyalaan
bisa lebih lama dan awet,” katanya.
Pakar lingkungan dari Universitas Islam Indonesia (UII)
Widodo Brontowiyono mengatakan, banyak manfaat yang bisa diperoleh dari serbuk
gergaji.
Selain sebagai alternatif bahan bakar pengganti minyak
tanah, bahan itu juga berguna untuk meminimalkan sampah industri, solusi nilai
ekonomi masyarakat khususnya menengah ke bawah hingga terciptanya peluang
bisnis.
“Jadi, briket dari serbuk gergaji merupakan salah satu
solusi sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah yang efisien.
Sangat disayangkan jika sampah yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal,
dibiarkan begitu saja tanpa adanya daur ulang,” katanya.
Menurut dia, penelitian yang dilakukan itu akan didorong
untuk diteruskan ke karya yang lebih detil sehingga akan mudah untuk menuju
pencapaian hak paten.
“Penelitian itu sangat berharga untuk mengatasi problem
masyarakat. Oleh karena itu, UII akan berusaha membantu mencarikan dana untuk
meneruskan penelitian lanjutannya,” kata Direktur Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (DPPM) UII itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar