Tampilkan postingan dengan label green news. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label green news. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 November 2012

Proyeksi-Proyeksi Terkini yang Mengindikasikan Percepatan Pemanasan Global


• Emisi gas rumah kaca (GRK) yang kontinu pada atau di atas tingkat kecepatannya saat ini akan menyebabkan pemanasan lebih lanjut dan memicu perubahan-perubahan lain pada sistem iklim global selama abad ke-21 yang dampaknya lebih besar daripada yang diamati pada abad ke-20.
• Tingkat pemanasan bergantung kepada tingkat emisi : Jika konsentrasi karbondioksida stabil pada 550 ppm – dua kali lipat dari masa pra-industri – pemanasan rata-rata diperkirakan mencapai 2-4.5oC, dengan perkiraan terbaik adalah 3oC atau 5.4oF. Untuk dua dekade ke depan diperkirakan tingkat pemanasan sebesar 0.2oC per dekade dengan skenario yang tidak memasukkan pengurangan emisi GRK.
• GRK lain turut berperan dalam pemanasan dan jika dampak dari kombinasi GRK tersebut setara dengan dampak karbondioksida 650 ppm, iklim global akan memanas sebesar 3.6oC, sedangkan angka 750 ppm akan mengakibatkan terjadinya pemanasan sebesar 4.3oC. Proyeksi bergantung kepada beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi, populasi, perkembangan teknologi dan faktor lainnya.

Jumat, 02 November 2012

Efek Gas Rumah Kaca yang Semakin Besar


• Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi masalah yang besar adalah karena dalam jangka panjang, bumi harus melepaskan energi dengan laju yang sama ketika bumi menerima energi dari matahari. Selubung GRK yang lebih tebal akan membantu untuk mengurangi hilangnya energi ke angkasa, sehingga sistem iklim harus menyesuaikan diri untuk mengembalikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Proses ini disebut sebagai “efek GRK yang semakin besar”.
• Iklim menyesuaikan diri terhadap selubung GRK yang lebih tebal dengan “pemanasan global” pada permukaan bumi dan pada atmosfer bagian bawah. Kenaikan temperatur tersebut diikuti oleh perubahan-perubahan lain, seperti tutupan awan dan pola angin. Beberapa perubahan ini dapat mendukung terjadinya pemanasan (timbal balik positif), sedangkan yang lainnya melakukan hal yang berlawanan (timbal balik negatif). Berbagai interaksi tersebut sangat menyulitkan para ahli untuk menentukan secara tepat bagaimana iklim akan berubah dalam beberapa dekade ke depan.

Rabu, 31 Oktober 2012

Sekilas Beberapa Penyebab Perubahan Iklim di Dunia


Meningkatnya pemanasan : Sebelas dari dua belas tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam temperatur permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh tahun terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir. Temperatur rata-rata global naik sebesar 0.74oC selama abad ke-20, dimana pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan daripada lautan.
Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer : Karbondioksida adalah penyebab paling dominan terhadap adanya perubahan iklim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah naik dari masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.

Minggu, 10 Juni 2012

Tanaman obat dan Sejarah Masuknya Obat Modern di Indonesia


Tanaman Obat di Indonesia sudah cukup dikenal cukup lama yaitu sejak masa prasejarah sampai masa sejarah yang ditandai prasasti batu bertulis kerajaan Kutai Kertanegara pada abad ke 5, Kejayaan Sriwijaya, kejayaan Majapahit sampai dengan masa kesultanan Mataram dan dilanjutkan dnegan masa penjajahan oleh VOC. Penggunaan Tanaman Obat dizaman dulu oleh Nenek Moyang kita telah membawa kesejahteraan dan kejayaan selama berabad-abad yang ditandai dengan peninggalan sejarah seperti Borobudur, Prambanan, keraton-keraton dan sistem transportasi diselurh jawa dan pulau-pulau lain.

Jumat, 08 Juni 2012

Saatnya Bentuk BUMN Energi Alternatif


Ada berita menarik nih sobat greener yang penulis kutip dari vivanews dimana BBM langka dan mahal,pemerintah merencanakan segera pindah ke energi alternatif seperti bioethanol atau biodesel.  Dengan membentuk BUMN energy alternative. Berita ini muncul setelah disadari Semakin mahal dan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) seperti Premium, Pertamax maupun minyak tanah, membuat banyak pihak mencari cara untuk menghasilkan energi alternatif atau energi terbarukan.

Rabu, 30 Mei 2012

Manfaat Tembakau sebagai Reaktor Protein Anti Kangker


Ada satu pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang diotak saya dari dulu, ada ga sih manfaat tembakau selain buat rokok? Masa tuhan nyiptain sesuatu, manfaatnya hanya merusak kesehatan manusia, namun pada khirnya saya menemukan salah satu jawabannya pada artikel ini apalagi Jika nantinya rokok benar-benar sudah tidak laku lagi, dilarang gitu, tentu akan banyak petani tembakau yang akan menderita, seperti yang dikawatirkan orang-orang. Namun Alhamdulillah ada salah satu penelitian yang menemukan manfaat atau nilai ekonomis tembakau selain untuk rokok, berikut penjelasannya:
Daun tembakau yang kerap diidentikkan dengan rokok ternyata dapat dimanfaatkan bagi kesehatan manusia. Daun tembakau ini bisa digunakan sebagai reactor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF), suatu hormon yang sangat penting dalam menstimulasi produksi darah. GSCF bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stem cell) untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.

Senin, 28 Mei 2012

Kebun energi akan jamin ketersediaan biofuel


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan skenario kebun energi yang diharapkan mampu menjamin ketersediaan bahan bakar nabati (biofuel) untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

Kebun energi ini misalnya perkebunan sawit yang dikhususkan untuk bahan baku biodiesel, tidak boleh untuk keperluan lainnya seperti komoditas ekspor, ide ini tentu sangat baik mengingat  produksi biodiesel saat ini hanya sekitar 10 persen saja dari kapasitas terpasang pabrik biodiesel yang mencapai sekitar 4 juta kiloliter per tahun karena pengusaha CPO (minyak sawit mentah) lebih senang mengekspornya ke pasar internasional terkait harganya yang sedang bagus Rp8.500 per liter.

Sabtu, 26 Mei 2012

Konsep Green Economics (Ekonomi Ramah Lingkungan)


GREEN economics adalah keniscayaan dalam proses pembangunan berorientasi kesejahteraan kini dan mendatang. Sistem ekonomi dunia nyata berdimensi kerja, human needs, material bumi, dan bagaimana mewujudkan kerja kolektif menciptakan harmoni.
          Dalam berbagai pemikiran yang berkembang, manifestasi green economics berpulang pada bagaimana mewujudkan nilai-nilai hidup harmoni. Khasnya dalam konteks hubungan manusia - alam - Tuhan secara multi dimensional. Di dalamnya peradaban manusia tumbuh dan berkembang. Arahnya jelas, yaitu pembangunan kualitas hidup manusia (di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi), karena terkait dengan keberlanjutan berbasis regenerasi secara personal, kemasyarakatan, dan ekosistem. Memadu-padan pembangunan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam satu tarikan nafas.
          Menegaskan green economics sebagai ideologi pembangunan, selaras dengan era peradaban manusia yang memasuki masa postindustrial. Daniel Bell sejak lama mengingatkan, pada masa ini, manusia mesti kembali kepada pijakan jati dirinya. Nilai-nilai asasi yang bersumber dari peradabannya sendiri. Era, ketika teknologi berkembang dan menawarkan berbagai konvergensi, dan menempatkan kualitas ekonomi bertumpu kesejahteraan manusia. Karenanya, green economics terfokus pada pertemuan harmoni dan sinergis kepentingan kemanusiaan dan lingkungan (fisik dan sosial). Kearifan dalam menegaskan hakekat pembangunan berbasis sumber daya alam dan sumber daya manusia secara integral. Terutama, karena proses pembangunan dengan eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam yang berlangsung selama dua abad terakhir, telah menurunkan kualitas sumber daya alam dan orientasi materialis manusia.

Kamis, 17 Mei 2012

Earth Hour? Apa sih Artinyaa...


Earth Hour dalam bahasa indonesia berarti Jam bumi, namun daalam kenyataannya ia adalah sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, yang juga dikenal sebagai World Wildlife Fund) dan diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim. Earth Hour dicetuskan oleh WWF dan The Sydney Morning Herald tahun 2007 ketika 2,2 juta penduduk Sydney berpartisipasi dengan memadamkan semua lampu yang tidak perlu.[1] Setelah Sydney, banyak kota-kota lain di seluruh dunia ikut berpartisipasi pada tahun 2008. Earth Hour 2012 di Indonesia juga telah dilaksanakan pada 31 Maret 2012 pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.

Jumat, 20 April 2012

Budaya Ramah Lingkungan Di Indonesia

Dalam konteks budaya dan adat istiadat di Indonesia, kearifan lingkungan yang dikemas dalam bentuk tradisi dapat ditemukan pada tradisi ”taruban” yang berkembang pada masyarakat Kampung Naga, Tasikmalaya. Masyarakat dilarang menebang pohon di Hutan Biuk. Jika terpaksa menebang, ia harus menempatkan kaki kirinya di Hutan Biuk, sedangkan kaki kanannya di sungai; sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. Petani Jawa mengenalnya ”bukgunung” untuk mengendalikan erosi; hal yang sama dilakukan oleh petani Sunda dengan istilah ngais gunung.

Kamis, 19 April 2012

Kampung Hijau, Wujud nyata menyanyangi bumi ini

Kampung Hijau, begitu mendengar ini pasti kita akan terbawa pada satu pengertian bahwa kampung tersebut hijau, asri, teduh banyak pohonnya, ya memang demikian sedikit diantara ciri-ciri kampung hijau. Ada juga pengertian menurut pedoman adalah kampung yang melestarikan fungsi lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Namun sebenarnya lebih dari sekedar itu, kampung hijau adalah kampung yang memiliki budaya musyawarah, rembugan, tepa selira, yang menerapkan budaya lokal  ditengah pengaruh budaya global.
Kampung Hijau merupakan program pembangunan bidang lingkungan hidup yang dapat menciptakan lingkungan hijau yang sehat, dan untuk mewujudkannya seluruh harus sadar dan membiasakan budaya hidup bersih dan sehat. Dengan diciptakannya Kampung Hijau ini bertujuan agar masyarakat cinta dan nyaman tinggal di lingkungannya sendiri.

Selasa, 17 April 2012

Keliling Dunia dengan Kapal Tenaga Surya

Satu bulan setelah memulai perjalanan mengelilingi dunia dalam sebuah kapal bertenaga surya, kru Eropa dari kapal Tûranor PlanetSolar berhasil menarik rasa ingin tahu beberapa penghuni lokal Samudra Atlantik. “Kami berlayar beriringan dengan paus sperma selama hampir 20 menit,” kata nakhoda kapal, Patrick Marchesseu. “Mereka kedengarannya merasa nyaman dengan tamu yang tidak menimbulkan kebisingan.”
Tamu yang tidak berisik tersebut berbobot 95 ton, mulai bertolak pada bulan September 2010 dari Monaco untuk suatu perjalanan yang diperkirakan menghabiskan waktu delapan bulan. Kapal senilai 17,5 juta dolar AS itu bisa mencapai kecepatan 12 knot dan bertujuan untuk menunjukkan potensi perjalanan bebas polusi udara.