Disadur dari: ilmu-elektronika.co.cc
Baterai Rechargeable pada saat ini
banyak sekali digunakan pada perangkat elektronika, mulai dari permainan
anak-anak hingga kendaraan hybrid. Baterai rechargeable ini memiliki keunggulan
dibandingkan dengan baterai jenis lainnya, karena baterai ini memiliki
kapasitas yang besar dan tentu-nya dapat diisi ulang. Namun kkenapa kita harus
berupaya Memaksimalkan Penggunaan
Baterai Rechargeable?
Pada dasarnya Semua baterai rechargeable
memiliki sifat pengosongan sendiri (self discharge) walaupun tidak digunakan,
besarnya antara 10% hingga 30% per bulan. Sehingga baterai yang terisi penuh
akan kosong dengan sendirinya dalam beberapa bulan tanpa dipergunakan. Lalu
bagaimana cara kita memaksimalkan penggunaan baterai rechargeable agar mencapai
siklus maksimum atau bahkan melebihi siklus maksimum? berikut adalah
langkah-langkah yang dapat memaksimalkan penggunaan baterai rechargeable:
- Biasakan untuk mengosongkan baterai sebelum diisi.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisir efek memori. CATATAN: Kosongkan
hingga batas minimum tegangan baterai, jangan kurang dari tegangan ini
atau baterai akan rusak.
- Gunakan Charger yang memiliki fungsi
penghentian pengisian otomatis pada mode pengisian cepat (kurang dari 4
jam). Fungsi penghentian otomatis ini sangat berguna agar baterai tidak
overcharging yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai.
- Jangan tinggalkan baterai pada charger yang
masih menyala lebih dari 20 jam. Biasanya bila menggunakan charger dengan
mode pengisian standar, pada mode ini baterai akan penuh pada rentang
waktu 16 jam. Karena arus yang digunakan untuk mengisi baterai kecil
sehingga tidak terlalu membahayakan baterai, tetapi hendaknya tidak
melebihi 20 jam.
- Jangan sekali-kali melakukan hubungan singkat
pada baterai. Maksudnya disini adalah dengan menggabungkan kutub positif
dan negatif baterai secara langsung menggunakan kabel atau bahan konduktor
lainnya.
- Jangan gunakan perangkat elektronik jika dalam
mode pengisian (Charging). Biasanya hal ini sering terjadi pada penggunaan
telepon seluler dan laptop, hal ini menyebabkan kemampuan baterai cepat
menurun yang ditandai dengan menggelembung-nya baterai. Usahakan pada saat
mode pengisian (charging) perangkat tersebut dalam keadaan non-aktif.
- Jika membeli baterai baru, untuk baterai NiCd
dan baterai NiMH hendaknya sebelum digunakan dikosongkan terlebih dahulu
sebelum diisi dan digunakan. Sedangkan untuk baterai Li-Ion dan baterai
Li-Pol dapat langsung digunakan atau langsung diisi hingga penuh.
- Jangan mengganti-ganti pasangan baterai dengan
pasangan baterai lainnya.
- Jika Baterai akan disimpan dalam jangka waktu
yang cukup lama (beberapa bulan) Hendaknya baterai dikosongkan dan diisi
hingga penuh sebelum disimpan. Pisahkan baterai dari perangkat elektronik
dan tempatkan pada tempat sejuk dan kering.
PENTING! Umur baterai rechargeable
diukur berdasarkan banyaknya baterai tersebut mengalami siklus pengisian dan
pengosongan, dimana siklus tersebut memiliki nilai maksimum yaitu 500X, jika
melebihi batas tersebut maka kemampuan baterai akan mulai menurun secara
significan dan akhir-nya tidak dapat digunakan kembali. Maka dari itu tips ini
diberikan agar para pengguna baterai ini dapat mencapai siklus maksimum yang
ditentukan oleh pabrikan baterai. Demikian tips Memaksimalkan Penggunaan
Baterai Rechargeable, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Referensi:
·
Gold Peak Industries, GP Batteries,
Lithium Ion – Technical Handbook.
·
Gold Peak Industries, GP Batteries,
Nickel Cadmium – Technical Handbook.
·
Gold Peak Industries, GP Batteries,
Nickel Metal Hydride – Technical Handbook.
·
Panasonic, Overview of Lithium Ion
Batteries.
·
SANYO Cadnica Technical Handbook.
·
SANYO Twicell Technical Handbook.
·
DURACELL, Technical Bulletin NiMH
Batteries.
·
www.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar