Kamis, 31 Mei 2012

Memaksimalkan Penggunaan Baterai Rechargeable


Disadur dari: ilmu-elektronika.co.cc

Baterai Rechargeable pada saat ini banyak sekali digunakan pada perangkat elektronika, mulai dari permainan anak-anak hingga kendaraan hybrid. Baterai rechargeable ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan baterai jenis lainnya, karena baterai ini memiliki kapasitas yang besar dan tentu-nya dapat diisi ulang. Namun kkenapa kita harus berupaya Memaksimalkan Penggunaan Baterai Rechargeable?

Pada dasarnya Semua baterai rechargeable memiliki sifat pengosongan sendiri (self discharge) walaupun tidak digunakan, besarnya antara 10% hingga 30% per bulan. Sehingga baterai yang terisi penuh akan kosong dengan sendirinya dalam beberapa bulan tanpa dipergunakan. Lalu bagaimana cara kita memaksimalkan penggunaan baterai rechargeable agar mencapai siklus maksimum atau bahkan melebihi siklus maksimum? berikut adalah langkah-langkah yang dapat memaksimalkan penggunaan baterai rechargeable:

  1. Biasakan untuk mengosongkan baterai sebelum diisi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir efek memori. CATATAN: Kosongkan hingga batas minimum tegangan baterai, jangan kurang dari tegangan ini atau baterai akan rusak.
  2. Gunakan Charger yang memiliki fungsi penghentian pengisian otomatis pada mode pengisian cepat (kurang dari 4 jam). Fungsi penghentian otomatis ini sangat berguna agar baterai tidak overcharging yang dapat menyebabkan kerusakan pada baterai.
  3. Jangan tinggalkan baterai pada charger yang masih menyala lebih dari 20 jam. Biasanya bila menggunakan charger dengan mode pengisian standar, pada mode ini baterai akan penuh pada rentang waktu 16 jam. Karena arus yang digunakan untuk mengisi baterai kecil sehingga tidak terlalu membahayakan baterai, tetapi hendaknya tidak melebihi 20 jam.
  4. Jangan sekali-kali melakukan hubungan singkat pada baterai. Maksudnya disini adalah dengan menggabungkan kutub positif dan negatif baterai secara langsung menggunakan kabel atau bahan konduktor lainnya.
  5. Jangan gunakan perangkat elektronik jika dalam mode pengisian (Charging). Biasanya hal ini sering terjadi pada penggunaan telepon seluler dan laptop, hal ini menyebabkan kemampuan baterai cepat menurun yang ditandai dengan menggelembung-nya baterai. Usahakan pada saat mode pengisian (charging) perangkat tersebut dalam keadaan non-aktif.
  6. Jika membeli baterai baru, untuk baterai NiCd dan baterai NiMH hendaknya sebelum digunakan dikosongkan terlebih dahulu sebelum diisi dan digunakan. Sedangkan untuk baterai Li-Ion dan baterai Li-Pol dapat langsung digunakan atau langsung diisi hingga penuh.
  7. Jangan mengganti-ganti pasangan baterai dengan pasangan baterai lainnya.
  8. Jika Baterai akan disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama (beberapa bulan) Hendaknya baterai dikosongkan dan diisi hingga penuh sebelum disimpan. Pisahkan baterai dari perangkat elektronik dan tempatkan pada tempat sejuk dan kering.
PENTING! Umur baterai rechargeable diukur berdasarkan banyaknya baterai tersebut mengalami siklus pengisian dan pengosongan, dimana siklus tersebut memiliki nilai maksimum yaitu 500X, jika melebihi batas tersebut maka kemampuan baterai akan mulai menurun secara significan dan akhir-nya tidak dapat digunakan kembali. Maka dari itu tips ini diberikan agar para pengguna baterai ini dapat mencapai siklus maksimum yang ditentukan oleh pabrikan baterai. Demikian tips Memaksimalkan Penggunaan Baterai Rechargeable, semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Referensi:
·         Gold Peak Industries, GP Batteries, Lithium Ion – Technical Handbook.
·         Gold Peak Industries, GP Batteries, Nickel Cadmium – Technical Handbook.
·         Gold Peak Industries, GP Batteries, Nickel Metal Hydride – Technical Handbook.
·         Panasonic, Overview of Lithium Ion Batteries.
·         SANYO Cadnica Technical Handbook.
·         SANYO Twicell Technical Handbook.
·         DURACELL, Technical Bulletin NiMH Batteries.
·         www.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar