Dalam konteks budaya dan adat istiadat di
Indonesia, kearifan lingkungan yang dikemas dalam bentuk tradisi dapat
ditemukan pada tradisi ”taruban” yang berkembang pada masyarakat Kampung Naga, Tasikmalaya. Masyarakat dilarang
menebang pohon di Hutan Biuk. Jika terpaksa menebang, ia harus menempatkan kaki
kirinya di Hutan Biuk, sedangkan kaki kanannya di sungai; sesuatu yang tidak
mungkin dilakukan. Petani Jawa mengenalnya ”bukgunung”
untuk mengendalikan erosi; hal yang sama dilakukan oleh petani Sunda dengan
istilah ngais gunung.
Pada masyarakat Bali, di samping dikenal subaknya,
setiap pekarangan rumah Bali dipisahkan menjadi tiga mintakat,
yaitu parahyangan, pawongan, dan palemahan.
Pada mintakat parahyangan ditanam semua tanaman yang berbunga atau tanaman
untuk sesaji atau sejenisnya lalu dibangun sebuah pura sebagai lambang hubungan
antara manusia dan penciptanya. Pada mintakat pawongan ditanam berbagai jenis
buah-buahan yang diperuntukkan bagi tamu dan tetangga sekitar, sedangkan
mintakat palemahan digunakan untuk menempatkan kandang ternak, kolam ikan,
maupun tanaman besar.
Namun nyatanya tradisi
yang pro lingkungan tersebut masih sedikit yang diketahui dan dipahami oleh
generasi muda sebagai generasi estafet yang akan meneruskan keberlangsungan
alam ini. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat sebagian siswa SLTP
dan SMU yang menggemari petualangan melakukan kegiatan pendakian di gunung,
kemudian menorehkan identitas mereka di pohon-pohon dengan menggunakan pisau,
menyemprotkan pilox di bebatuan dan gua-gua; kemudian membawa pulang
beberapa tangkai edelwise sebagai persembangan kepada teman-teman
"dekat".
Sebagian lagi memodifikasi knalpot sepeda motor yang dikendarai sehingga
terdengar raungan yang memekakkan telinga dan mengepulkan asap yang memedihkan
mata. Padahal hakikat hasil dari sebuah pembelajaran dalam dunia pendidikan
adalah adanya perubahan perilaku belum terlaksana dengan baik,berarti permasalahan bukan ada pada materi tapi metode. Artinya budaya
pendidikan kita belum sepenuhnya berhasil melahirkan generasi yang peduli
terhadap lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar