Minggu, 20 Mei 2012

Energi Alternatif dari Minyak Jelantah

Energi ramah lingkungan atau energi hijau adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi dan tenaga yang ramah terhadap lingkungan. Khususnya, istilah ini merujuk ke sumber-sumber energi yang dapat diperbaharui dan tidak mencemari lingkungan. Selain air, sinar matahari dan angin terdapat pula energi yang berasal dari makhluk hidup. Termasuk dalam kategori yang terakhir sering disebut juga sebagai biomassa, yang sebagai salah satu contohnya adalah minyak jelantah.

Minyak jelantah  adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat digunakan kembali untuk keperluaran kuliner akan tetapi bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan, kegunaan lain dari minyak jelantah adalah bahan bakar biodiesel.

Cara pembuatan biodisel dari minyak jelantah:
  1. Campurkan minyak jelantah dengan asam metoksida (yang merupakan reaksi antara NaOH dengan methanol)
  2. Panaskan reaksi diatas dalam suhu 60C ( jangan melebihi 70C karena terjadi reaksi penyabunan) selama kurang lebih 1 jam
  3. Akan terbentuk 2 lapisan Bagian bawah terbentuk gliserol padat (bisa digunakan untuk bahan dasar sabun) Bagian atas yang merupakan biodisel.
  4. Pisahkan dari pengotor (air,kotoran,dll).
  5. Biodiesel sudah bisa dipakai dengan dicampurkan pada bensin atau solar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar